BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tujuan Penggunaan
sistem container adalah penanganan muatan secara praktis dan efisien, akan
tetapi selama penulis melaksanakan praktek berlayar di atas kapal MV. Manado
CJN III-42, tujuan dari sistem tersebut belum sepenuhnya tercapai, yaitu
terbukti dari sering terjadinya masalah yang timbul sehingga akan berpengaruh
terhadap lamanya proses pemuatan dan pembongkaran muatan container.
Dalam hal
ini para pelaku operasi angkutan laut tidak terpaku pada perjalanan barang pada
saat di atas kapal, menyeberangi lautan, akan tetapi seluruh proses yang
dilalui barang kiriman atau cargo mulai dari pihak pengiriman sampai pada
operasi teknisnya dan juga mencakup operasi penunjang seperti dokumen dan
pemeriksaan barang. Langkah ini menandai mulainya pendekatan system dalam
angkutan laut, dimana setiap unsur terlibat di dalam perjalanan cargo dari
pintu gudang pengirim ke gudang penerima tidak lagi dipandang sebagai bagian tersendiri,
akan tetapi sebagai suatu kesatuan yang dibuat bekerja sama untuk mensukseskan
operasi angkutan laut yang efisien.
Akan tetapi
selama 14 bulan melaksanakan praktek berlayar, penulis mengamati banyak
permasalahan yang timbul selama proses pemuatan maupun pembongkaran muatan
container dengan meneliti penanganan muatan dengan container di atas kapal MV.
Manado CJN III-42, banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya
permasalahan mengenai penanganan muatan container khususnya pada waktu memuat
container ke atas kapal.
Pada waktu
kapal sandar di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, proses pemuatan dan
pembongkatan container dengan menggunakan crane kapal mengalami hambatan. Dalam
hal ini hambatan yang sering penulis temukan adalah pada saat akan memuat
container di pelabuhan terjadi kerusakan pada crane kapal sehingga proses
bongkar muat di tunda. Selain itu banyak faktor yang menyebabkan proses keterlambatan
pemuatan antara lain tidak tersedia gantry crane, terlambatnya muatan tiba di pelabuhan yang
menyebabkan pihak kapal harus menunggu muatan yang akan dimuat, ini disebabkan
karena kurangnya kendaraan yang akan mengangkut muatan container dari gudang ke
dermaga.
Penyebab kerusakan
yang timbul dalam melaksanakan pemutaran seperti rusaknya crane kapal
disebabkan karena berat muatan yang diangkat melebihi kapasitas daya angkat
(SWL / Safety Weight Load) dari crane tersebut. Hal ini dapat membahayakan
muatan dan akan menghambat proses bongkar muat serta meyebabkan timbulnya
perselisihan / salah paham antara orang mesin (Engine Departement) sebagai penanggung
jawab atas peralatan mekanisme di atas kapal dengan orang deck (Deck
Department) selaku penanggung jawab muatan. Dari pihak Engine Department berasumsusi,
mengapa orang deck mengijinkan pengangkutan muatan yang melebihi SWL, sedangkan
dari pihak Deck Department sendiri tidak mengetahui kalau muatan tersebut
melebihi SWL karena dalam daftar muatan tidak terdapat muatan yang melebihi
kapasitas angkat crane.
Dari
pengamatan tersebut penulis akan mengangkat hal ini, menjadi permasalahan dalam
kertas kerja. Hal ini bertujuan untuk mencari pemecahan yang tepat dalam
mengatasi hambatan-hambatan dalam proses pemuatan dan pembongkaran muatan
container, namun dalam hal ini penulis memfokuskan untuk membahas
hambatan-hambatan dan upaya untuk mengatasi keterlambatan proses pemuatan
container seperti yang penulis sering alami selama melaksanakan praktek laut di
kapal, dan sebagai bahan masukkan rekan-rekan pembaca yang berkecimpung dalam
kegiatan ini.
B. Rumusan
Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian sangat
diperlukan untuk merinci masalah yang bersifat umum. Hal ini untuk mengarahkan
kegiatan penelitian pada objek yang sebenarnya. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan
bongkar muatan
Jadi
penulis merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah
:
-
Kurangnya peralatan bongkar muat di pelabuhan yang akan digunakan untuk melakukan proses
bongkar muatan container.
-
Tenaga kerja/buruh yang kurang ahli
-
Kurangnya tempat penumpukan muatan atau container
-
Crane kapal yang tidak memenuhi persyaratan di atas kapal
penyebab terjadinya keterlambatan bongkar muatan di kapal MV. Manado CJN III-42
C. Batasan
Masalah
Dari uraian
permasalahan tersebut, maka penulis memberikan batasan masalah, yaitu :
Penelitian hanya dilakukan pada alat-alat bongkar muat di MV. Manado CJN
III-42 dimana penulis melaksanakan praktek laut (prala) yang kurang memadai
sehingga mengakibatkan proses bongkar muat menjadi terlambat.
D. Tujuan dan
Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang menjadi peyebab terjadinya keterlambatan.
b. Mengetahui
usaha-usaha atau tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya keterlambatan.
2. Manfaat
untuk pihak :
a. Perusahaan
Hasil penelitian ini akan berguna dalam meningkatkan etos kerja dari
perusahaan sehingga hasilnya lebih efektif.
b. Kapal
Keberhasilan dalam
penelitian ini akan sangat banyak membantu meningkatkan efektifitas bongkar
muat khususnya kapal container.
c. Pelabuhan
Bongkar Muat
Merupakan
acuan bagi para pelaksana bongkar muat khususnya muatan container di pelabuhan
bongkar muat.
E. Hipotesis
Berdasarkan
pada masalah pokok yang dikemukakan tersebut maka diduga bahwa penyebab
terjadinya keterlambatan ialah :
1.
Lambatnya pihak darat dalam menyediakan fasilitas bongkar
muat di dermaga.
2.
Crane kapal tidak memenuhi persyaratani di atas kapal
“When I was introduced to Mr. Lee Ben ( A Loan Officer), I was entering the market as a first time home buyer.My needs were a bit different and I had loads of questions, before he sent me my pre-approval letter, he called to speak with me about what it meant and what could change. He made himself available to me at pretty much any hour via email and texts, he was very responsive and knowledgeable. He’s also very straightforward, I explained to him what my expectations were in terms of closing time and other particulars. He said he would meet those expectations but he surpassed them. I closed so quickly my realtor and the seller of course were excited about that. But as a buyer I appreciated being walked through the process in a succinct yet thorough fashion. From pre-approval to closing- the journey was so seamless and I consider myself lucky because I’ve heard horror stories about the internet . I recommend A loan officer ben lee contact email: 247officedept@gmail.com & Whatsapp Number :+1-989-394-3740 to anyone looking for a loan in any market. Everything was handled electronically expediently and securely.
BalasHapus